Teddy Widhi

Akhir tahun ini rupanya banyak sekali tanggal merah, ada perayaan Idul Adha, Natal, dan Tahun baru, semua ada di minggu-minggu akhir bulan desember 2007. Sebenarnya di kantorku sendiri tidak ada liburan panjang akhir tahun, tapi karena deretan tanggal merah dan hitam saling berdekatan (kecepit) jadinya serasa liburan panjang akhir tahun. Weekend kemaren aku mencoba jalan ke Delta Plaza Surabaya bersama istriku, kesempatan untuk lihat di salah satu toko Camera dan Gadget di sudut dekat eskalator, lagi-lagi nelangsa hanya bisa melihat deretan DSLR yang dipajang di etalase sembari terpampang harga-harga yang tidak bisa terogoh di kantongku. Istriku ingin punya Camdig yang pocket, aku hanya memberika masukan-masukan untuk pocket camera yang lumayan oke tapi bisa dipertimbangkan untuk membelinya. Meski aku gak berminat untuk memiliki pocket camera, tapi bagaimana lagi, mungkin cepat atau lambat, hanya itu yang bisa kebeli. Itupun mikirnya berkali-kali. Apalagi beli camera DSLR? bisa gak keb...

Saya suka hal yang berbau seni memang sejak masih kecil, perjalanan soal mulai mem-photo dikala saya masih kecil, sering kali shoot obyek dengan kamera prosumer milik ortu, yang jaman itu masih pake film 35mm, hingga saatnya duduk di bangku SMP, keinginan soal photographi mulai tumbuh lebih besar, dimulai dengan masuk ke panitia acara sekolahan dengan menjadi sie dokumentasi. pegang kamera prosumer fuji. Akhirnya saat SMA pada acara sekolah juga terjut ke sie dokumentasi, namun kali ini pegang kamera SLR, tapi juga masih menggunakan format film 35mm. Pegang kamera SLR itupun juga pinjem dari salah satu teman sekolah. Woaaaaahhh senengnya dan merasa PeDe pegang kamera itu, kaya seorang profesional aja :D padahal masih amatiran. Dari situ, semua berlalu hingga sekarang ini, dan keinginan memiliki kamera DSLR, bahkan sampai sekarang pun belum kesampaian. Terus terang, Ngempet gak ketulungan!!!!!!!!!!!!!! Apa boleh buat, keinginan belajar fotografi sudah ada, berbagai referensi menemani ha...

Sudah menjadi fenomena tahunan setiap menjelang perayaan Idul Adha atau Lebaran Kurban selalu dihiasi dengan baris berbarisnya kawanan kambing dan sapi di pinggir jalan, dan gubuk-gubuk tempat teduh kawanan ternak itu berdiri bak jamur di musim hujan, dan hanya berumur beberapa minggu saja atau maksimal 1 bulan. Setelah itu akan hilang atau dibongkor. Bau badan para kawanan ternak memang menyengat disana-sini sepanjang jalan yang kita lewati. Saat berangkat kerja aku dan istriku selalu melihat kawanan ternak yang berteduh di pinggir jalan, saling olok-olokan dengan istriku, karena "temannya" yang banyak dipinggir jalan sedang berjajar menunggu antrian eksekusi mati besok pagi. Yang agak kasian, diwaktu melihat kawanan "Dancow" alias sapi-sapi saat dibawa oleh truk, dan kepalanya menghadap kebelakang, sehingga di atas truk hanya terlihat kepala sapi yang berjejer, sambil kelap-kelip matanya dan tengok kanan-kiri seperti wajah pasrah atas apa yang akan terjadi pada di...

Yup, Qtpfsgui versi 1.9.0 telah direlease 12 December 2007 tempo hari, dan hasil translasi ke bahasa Indonesia yang telah saya terjemahkan juga dimasukkan dalam release terbaru ini. Bagi pecinta fotografi HDRI, aplikasi ini sudah barang tentu berguna. Dan tidak hanya bagi pengguna platform linux saja, untuk versi Windows juga tersedia secara gratis..tis..dan tis... Berikut perubahan yang ada di dalam release ini : Changes: v1.9.0 * added manual anti-ghosting feature (for LDRs only). * fixed mantiuk glitch. * the online and offline documentation has been updated. * removed integrated dcraw implementation (now calling external executable). * fixed durand02 bug (range=0). * added commandline interface. * clicking on the tone mapper progress bar will terminate the tone mapping process. * reinhard04 renamed to reinhard05. * added hdrInputLoader, a class that loads a ldr/mdr file (input for hdr) in a threaded way * removed "_impl" from batch gui and exif copy classes filenames. * ...

Untuk belajar dan mendalami tentang dasar-dasar fotografi dan penggunaan kamera seperti Aperture dan Shutter Speed, situs photonhead.com patut menjadi rujukan yang sangat bagus. Didalam situs tersebut disediakan camera simulator, sehingga dapat dicoba dengan berbagai kombinasi settingan aperture dan shutter speed, dan hasilnya langsung dapat dilihat. Tidak hanya simulator aperture dan shutter speed, ada juga film speed dan camera shake simulator. Langsung aja deh meluncur ke sini .

Didalam dunia fotografi, pasti ada istilah Aperture atau Diafragma. Aperture atau Diafragma berguna untuk mengatur banyak sedikitnya intensitas "volume" cahaya yang masuk kedalam kamera yang ditangkap oleh sensor/film. Alat ini biasanya terletak di belakang lensa, tersusun dari lempengan logam yang sangat tipis, sehingga bisa diatur agar bisa membuka lebih lebar atau menyempit. Dibawah ini gambaran umum diafragma yang ada di kamera: Biasanya penulisan angka-angka diafragma atau aperture pada kamera seperti berikut ini : f/2, f/2.8, f/4 dst. seperti gambar diatas. Perlu diketahui, semakin kecil angka diafragma akan semakin banyak cahaya yang disalurkan oleh lensa kedalam kamera. Pada dasarnya Apertuer itu sendiri adalah lubang ditengah-tengah bilah besi diafragma, dimana cahaya dapat masuk atau nyelonong dalam sebuah lensa. dan besar kecilnya lubang itu sendiri tidak lain diatur dengan bilah-bilah diafragma. Rumus dasar dari angka diafragma diperoleh dari perbandingan antara p...

Lagi baca-baca forum di fotografer.net, kebetulan ada seseorang yang posting soal majalah fotografi, langsung saya baca, ternyata majalah fotografi elektronik gratisan, dapat didownload di internet. Nama majalah ini "THE LIGHT" yang dapat di download di http://www.thelightmagz.com . Nyedot dulu ah, apalagi gratisan. Itung-itung buat koleksi ama nambah ilmu fotografi.

Go Go KDE 4! yeaaah, meski masih banyak yang perlu diperbaiki disana sini, baik dari sisi artwork, stabilitas dan performa, KDE 4 akan menjadi titik awal revolusi desktop Linux dan Unix Clone OS. Dan sekarang sudah saatnya menunggu waktu dalam hitungan hari untuk menuai telur sang Kadal Naga imut ini. And Counting Down started!

Saya pada dasarnya tidak begitu suka dengan game yang bersifat menguras pemikiran, karena saya lebih suka dengan game yang bersifat fun-fun aja, seperti Balapan Mobil, Pac Man, Boomber Man, Fighting dan Super Mario Bross. Atari adalah konsole game pertama yang aku punya, saat itu aku masih kecil, dan jenis permainannya belumlah secanggih saat ini, kemudian saat aku SMP, orang tuaku membelikan aku sebuah konsole keluaran dari Nintendo, dengan konsole Nintendo inilah aku sangat menyukai salah satu game yang melegenda yaitu Mario Bross. Dengan tokohnya Mario dan Luigi, mampu membawa saya berpetualang dan larut dalam waktu saat memainkannya. Waktupun berlalu dengan Nintendo, dan kemudian saya dibelikan Sega 16Bit kalo tidak salah, konsole berwarna hitam tipis dengan mode kaset game yang ditancapkan berdiri seperti Atari. Sungguh luar biasa dengan konsole Sega ini. Jenis permainannya lebih atraktif dan visualisasinya sungguh menawan di kala itu. Dan untuk kelasnya Sega saat itu memang cukup...

Satu bulan lalu, saya mencoba mengontak developer project Qtpfsgui , karena saya melihat bahwa project ini sangat berguna bagi para fotografer di linux dalam membuat gambar-gambar HDRI (High Dinamic Range Image). Maksud saya untuk mengontak developernya (Daniel) adalah untuk mencoba memberikan kontribusi dalam penterjemahan atau translasi dari project tersebut ke bahasa Indonesia. Minggu depan bila tidak terjadi halangan, Qtpfsgui akan merelease update terbarunya, bila tidak terkendala juga, hasil translasi ke bahasa indonesia yang saya terjemahkan juga akan disertakan didalamnya. Kita tunggu saja releasenya.

Sudah lama saya ingin sekali menyalurkan keinginan untuk belajar Fotografi, sampai sekarang belum juga kesampaian karena berbagai kendala yang menghadang. Serambi sedikit demi sedikit menabung untuk membeli sebuah kamera DSLR, saat ini dalam mengisi penantian yang belum juga tergapai, hanya membeli majalah yang berhubungan dengan Fotografi. Bagi para penggemar Fotografi, majalah ini kayanya perlu menjadi koleksinya, selain untuk menambah wawasan dibidang fotografi, juga untuk mengenal beberapa sosok yang berkutat didalamnya. Sebenarnya majalah ini klo menurut saya pribadi, belum terlalu banyak mengucurkan ilmu-ilmu seputar Fotografi, meski ada, tapi jumlahnya tidak seperti yang saya harapkan. Majalah ini adalah "INDONESIAN PHOTOGRAPHER", yang terbit setiap 3 bulan sekali. Sayangnya dari 4 edisi yang sudah diterbitkan, hanya edisi pertama yang belum saya koleksi. Beberapa waktu lalu saat mencoba hunting majalah ini yang edisi ke 4, saat melihat-lihat jajaran majalah di sebuah ...

Last week my article that I post 1 month ago was published in Infolinux Magazine for December 2007 edition. You can refer to title "Aplikasi Grafis untuk Desktop Linux" on page 45. Seorang Fotografer atau Pecinta Fotografi tentunya membutuhkan suatu aplikasi yang dapat mendukung profesinya maupun hobi yang sedang digelutinya. Tak pelak terkadang seorang fotografer menggunakan beberapa aplikasi sekaligus untuk urusan memanagement Foto hingga me-retouch hasil bidikannya. Bagaimana bila ingin menggunakan Linux untuk kebutuhan Fotografi? Thank you Mr. Rusmanto and Infolinux Magazine.

Refer to the news at www.kde.org about " KDE 4.0 to be released in January ", it maybe make the reader and the user confuse, because twice KDE delayed release of KDE 4.0. I understand about this decision, KDE developers very hard work to make stable and better release. Lets help them to make KDE 4.0 become the conquest of the linux desktop.