Rehat Dari Dunia Fotografi

Banyak yang mengajak hunting sana-sini, ada pula tawaran assignment motret product, ada pula beberapa rekan talent/model dari jakarta saat maen ke surabaya contact saya untuk difoto. Namun semuanya dengan berat hati saya menolak dengan berbagai alasan yang sekiranya mereka bisa memahaminya tanpa perlu tahu yang sebenarnya.

Dan yang sebenarnya terjadi adalah, kini sebagian besar peralatan fotografi mulai kamera dan lensa sudah tidak punya, alias terpaksa saya jual untuk tambahan uang muka pembelian gubuk mungil di pinggirian Surabaya, agar anak istri dapat berteduh tanpa gundah. Salah atau benar keputusan yang aku ambil? bagaimanapun juga, semua sudah terjadi. Dunia seni fotografi yang beberapa saat lalu hinggap, kini aku memaksa keadaanku untuk Rehat dari dunia fotografi. Peralatan yang tersisa hanya 3 buah flash dan aksesorinya, yang biasa aku pakai pemotretan commercial on the spot, tapi sekarang hanya tertata rapi di dry box menunggu saatnya kembali untuk menyinari berbagai subject yang ingin aku bidik.

Lebih dari 6 bulan sepertinya aku tidak lagi aktif dan bergeliat dengan hal fotografi, bahkan situs yang dahulu setiap kali menyalakan komputer selalu aku kunjungi yaitu Fotografer.net, kini tak pernah lagi aku tengok, mungkin hanya sesekali dalam sebulan aku intip sedikit. Sengaja juga sebenarnya tidak lagi membuka situs-situs tsb, karena terbesit rasa iri hati, mereka disana dengan leluasa momotret indahnya Ciptaan Tuhan di muka bumi, dengan geliat hiruk pikuk kehidupan, tapi aku kini harus memulai dari awal lagi untuk mengumpulkan semangat agar dapat membeli lagi mesin berserta perlengkapannya yang menangkap cahaya dan warna warni dari segala deret spektrum cahaya.

Setidaknya, aku dapat berteduh dari panasnya terik mentari, dan derasnya musim hujan yang akan kulewati akhir tahun ini bersama Istri dan anakku di dalam gubuk ini, hanya mereka yang menghangatkanku saat ini, mengisi riuhnya hari, senyum mereka lebih berarti dari benda dunia yang ada, dan Alloh-lah yang menjadi penguat hatiku. Meski mereka mendukungku dalam dunia penuh warna cahaya ini, tapi aku juga ingin mendukung mereka untuk bahagia dan sedih bersama dalam naungan atap yang berusaha kami dapatkan dengan keringat kami, meski tak lepas dari hutang untuk membayar KPR rumah :)

Sampai ketemu lagi, Insya Alloh bila ada takdir, semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama, aku akan kembali membidik dan mencoba memberikan sharing-sharing di dunia penuh coretan cahaya. Untuk kembali lagi, mungkin memang butuh waktu, dan waktu itu akan aku isi dengan sesuatu yang berbeda, setidaknya dari waktu tsb, memberikan aku lebih leluasa untuk menggapai sesuatu nanti lebih baik. Amin......

CU.......

Comments

Tioss said…
wah sebuah keputusan yang berani dan dilematis ya mas teddy..

semoga cepat mendapat gantinya yang lebih baik dari yg sudah terjual

dan fotografer lain (termasuk saya) bisa mempelajari lagi hal-hal menarik dari ulasan mas teddy :)
Teddy Widhi said…
@Tioss : Amin. Terimakasih semangatnya mas.

Popular posts from this blog

Jenis Cat Tembok dan Ragam Jenis Brand

Apa itu Aperture atau Diafragma? (Part 1)

Karakteristik Cahaya menggunakan Flash Snoot