Dekorasi Sendiri Rumah dengan Cara Menge-Cat Tembok
Sejak 3 bulan lalu, sebelum rumah yang baru saja aku pinang ditempati, beberapa renovasi musti dilakukan, mulai inspeksi saluran pembuangan air, hingga apa saja yang kira-kira perlu dibenahi dan tentunya harus sesuai dengan budget yang ada.
Salah satu hal yang musti dilakukan saat itu, aku harus menge-cat ulang dinding temboknya, karena tembok lama sudah kusam, warna terlalu ngejreng dan bikin mata sakit, banyak cat yang sudah ngelupas, berkapur dll. Bila diserahkan ke tukang juga untuk nge-cat tembok, bisa bengkak nih budget. Daripada nyerahin kerjaan nge-cat ke tukang yang tentunya biaya yang musti keluar juga cukup banyak, akhirnya kuputuskan hal penge-cat-an rumah kulakukan sendiri. nekad nih ceritanya, karena belum pernah pengalaman ngecat rumah sebelumnya.
Browsing sana-sini, mulai dari bagaimana cat itu dibuat, brand cat apa yang musti dipakai, pemilihan warna interior dan eksterior, hingga treatment apa yang musti dilakukan pada tembok sebelum dicat akhirnya semua terlahap dalam satu bulan pembelajaran :) dipikir-pikir asik juga ternyata belajar soal warna dan cat tembok :D
Ok, sambil tukang yang ada mengerjakan beberapa renovasi yang kuperintahkan, secara tidak langsung aku ikut jadi tukang neh, alias terjun sendiri inspeksi dinding rumah untuk tahap awal sebelum melakukan pengecatan.
Inspeksi selesai, beberapa tembok memang musti di treatment neh, mulai ada yang harus dikerok, disikat, diplamir dan didempul, semua kulakukan sendiri. awalnya gak bisa mlamir tembok, tapi niat sudah bulat dan tekad atau nekad ya, juga sudah berkibar bak bendera sang saka merah putih (sambil lebay dikit ya... :P ) eeh... bekal belajar dari internet dan langsung ke tukangnya, bisa juga aku mlamir tembok kekekekeke. Alhamdulillah.
Capek, sering kali rasa malas hinggap bila memandang cat lama banyak yang musti dikerok dan ditreatment, tapi semua tidak boleh asal-asalan bila ingin rumah ini nyaman untuk ditempati, meski semua harus dilakukan sendiri karena keterbatasan budget :(
Treatment akhirnya selesai, pemilihan warna dan kombinasi warna untuk dekorasi juga sudah aku pelajari baik melalui majalah, brosur, hingga software untuk pemilihan warna cat tembok juga sudah aku lakukan. Saatnya survey catnya ke supermarket bangunan ataupun ke toko bangunan. mulai dari AJBS, Depo bangunan, hingga deretan toko cat di Baliwerti Surabaya.
Akhirnya dengan banyak pertimbangan, kuputuskan menggunakan beberapa type dan brand. Untuk Interior Warna dominan yang kupakai adalah warna Abu-abu yang terang, sedangkan anakku yang masih kecil minta kamarnya dicat warna Ungu, dan beberapa bidang dinding sebagai akses dekorasi kuputuskan memakai warna lain seperti hijau dan coklat kemerahan. Untuk eksterior, pemilihan warna yang cenderung pastel seperti warna kopi susu menjadi dominan, sedangkan pilar dan tembok yang langsung terekspose matahari akan aku cat warna coklat kemerahan, agar beberapa aksen dekorasi yang ada di interior memiliki warna atau feel senada dengan beberapa aksen di eksterior.
Atap plafon karena jarang tersentuh, aku pakai cat Paragon warna putih. Tahukan kalo cat paragon terkenal dengan warna putihnya? semua permukaan asbes dan plafon aku hajar dengan warna putih cat Paragon ini. lumayan juga ngecat plafon pake kuas, hujan cat dan belepotan cat tidak bisa dihindari. Bahkan rasa cat-pun pernah beberapa kali kurasakan.... (gak sengaja catnya nyiprat ke mulut :D )
Kamar anakku jadi sasaran pertama pengecatan, tidak lupa, aku cat dasar dulu dengan wall sealer (base coat/cat dasar) memakai vinilex wall sealer 5180 milik nippon paint. wall sealer ini yang akan membantu menutup pori-pori dinding yang sangat kecil, memperhalus permukaan, meningkatkan daya rekat cat akhir (top coat) ke dinding dan menahan beberapa garam alkali, jamur dll. setelah menunggu sehari, baru aku timpa dengan top coat Super Vinilex warna ungu (Code warnanya Magic Purple).
Cat Super Vinilex ini termasuk cat interior kelas menengah yang hasilnya lebih baik daripada Catylac. Cukup kental, daya sebar sangat baik, daya tutup bagus. Jempolan nih cat untuk kategori cat menengah, puas memakainya. 2 (dua) kali lapis, diding kamar anakku sudah cling warnanya.
Pindah ke kamarku sekarang. Seperti sebelumnya, aku base coat dulu dengan wall sealer. Warna dominan memakai Abu-abu terang cat Vinilex (4241P), sedangkan 1 dinding aku berikan sentuhan warna hijau menggunakan cat Matex Gold milik Nippon Paint juga.
Akhirnya mulai dari ruang keluarga dan dapur telah selesai. Khusus untuk kamar mandi, sebagian diding atas aku cat warna pink terang dengan cat Envitex, nah cat Envitex ini sebenarnya terpaksa, karena malas ke Depo Bangunan untuk membeli cat Nippon Paint, karena kupikir luasan didingnya tidak begitu besar, dan mungkin butuh cuman 1 liter cat, dan ternyata harga cat Envitex yang hampir mendekati harga cat tingkat menengah (catylac, Vinilex) kualitasnya mengecewakan dan jauh dibawah harapan. Daya tutup kurang, daya sebar sedang, 3x lapis masih ngebayang... hedeeeh, gak bakal pake lagi deh. Sebenarnya sudah curiga sejak mau mengaplikasikan cat Envitex ini. Saat dibuka tutup kaleng plastiknya, Hmmmmm..... harum banget, kupikir sih mantab nih cat tembok. kemudian aku coba oleskan cat tsb ke jari telunjuk sambil menunggu kering kurang lebih 15 menitan, aku goser-goser cat yang sudah kering tersebut, sepertinya terlalu banyak filler didalamnya. dan ternyata benar, daya tutup catnya tergolong rendah menurutku.
Untuk Eksterior, aku memakai Nippon Weatherbond dan Jotun Jotashield. Pengalaman memakai cat ini, Daya sebar Nippon Weatherbond lebih baik ketimbang Jotun, daya tutupnya lebih baik sedikit daripada Jotun Jotashield. Dari hasil akhir setelah mengering sempurna, Nippon Weatherbond juga lebih halus. Dari segi harga untuk warna yang sama, juga masih lebih mahal sedikit daripada Jotun punya.
Dan, dengan pengalaman ini, kesimpulan memakai beberapa jenis cat mulai tingkat menengah hingga kelas premium, sepertinya saya lebih memilih Produk dari Nippon Paint dengan berbagai pertimbangan mulai kulitas dan harga. Dan yang paling penting, puas dengan hasil men-dekorasi sendiri rumah meski hanya bermain dengan warna-warna cat tembok, sekaligus lebih tahu kualitas masing-masing cat tembok itu sendiri.
Yang perlu diperhatikan dalam memilih cat tembok adalah, bagaimana daya sebar cat tersebut, daya tutupnya dan terakhir barulah harga menjadi pertimbangan. Karena harga memang tidak lepas dari kualitas cat itu sendiri. Jangan beresiko menggunakan cat murahan, namun hasilnya tidak memuaskan dan ujung-ujungnya juga mengorbankan kepuasan itu sendiri dan bisa jadi harganya jatuh lebih mahal, karena musti minimal 3x lapis untuk mendapatkan daya tutup yang sempurna, itu berarti jumlah catnya juga pasti lebih banyak.
Salah satu hal yang musti dilakukan saat itu, aku harus menge-cat ulang dinding temboknya, karena tembok lama sudah kusam, warna terlalu ngejreng dan bikin mata sakit, banyak cat yang sudah ngelupas, berkapur dll. Bila diserahkan ke tukang juga untuk nge-cat tembok, bisa bengkak nih budget. Daripada nyerahin kerjaan nge-cat ke tukang yang tentunya biaya yang musti keluar juga cukup banyak, akhirnya kuputuskan hal penge-cat-an rumah kulakukan sendiri. nekad nih ceritanya, karena belum pernah pengalaman ngecat rumah sebelumnya.
Browsing sana-sini, mulai dari bagaimana cat itu dibuat, brand cat apa yang musti dipakai, pemilihan warna interior dan eksterior, hingga treatment apa yang musti dilakukan pada tembok sebelum dicat akhirnya semua terlahap dalam satu bulan pembelajaran :) dipikir-pikir asik juga ternyata belajar soal warna dan cat tembok :D
Ok, sambil tukang yang ada mengerjakan beberapa renovasi yang kuperintahkan, secara tidak langsung aku ikut jadi tukang neh, alias terjun sendiri inspeksi dinding rumah untuk tahap awal sebelum melakukan pengecatan.
Inspeksi selesai, beberapa tembok memang musti di treatment neh, mulai ada yang harus dikerok, disikat, diplamir dan didempul, semua kulakukan sendiri. awalnya gak bisa mlamir tembok, tapi niat sudah bulat dan tekad atau nekad ya, juga sudah berkibar bak bendera sang saka merah putih (sambil lebay dikit ya... :P ) eeh... bekal belajar dari internet dan langsung ke tukangnya, bisa juga aku mlamir tembok kekekekeke. Alhamdulillah.
Capek, sering kali rasa malas hinggap bila memandang cat lama banyak yang musti dikerok dan ditreatment, tapi semua tidak boleh asal-asalan bila ingin rumah ini nyaman untuk ditempati, meski semua harus dilakukan sendiri karena keterbatasan budget :(
Treatment akhirnya selesai, pemilihan warna dan kombinasi warna untuk dekorasi juga sudah aku pelajari baik melalui majalah, brosur, hingga software untuk pemilihan warna cat tembok juga sudah aku lakukan. Saatnya survey catnya ke supermarket bangunan ataupun ke toko bangunan. mulai dari AJBS, Depo bangunan, hingga deretan toko cat di Baliwerti Surabaya.
Akhirnya dengan banyak pertimbangan, kuputuskan menggunakan beberapa type dan brand. Untuk Interior Warna dominan yang kupakai adalah warna Abu-abu yang terang, sedangkan anakku yang masih kecil minta kamarnya dicat warna Ungu, dan beberapa bidang dinding sebagai akses dekorasi kuputuskan memakai warna lain seperti hijau dan coklat kemerahan. Untuk eksterior, pemilihan warna yang cenderung pastel seperti warna kopi susu menjadi dominan, sedangkan pilar dan tembok yang langsung terekspose matahari akan aku cat warna coklat kemerahan, agar beberapa aksen dekorasi yang ada di interior memiliki warna atau feel senada dengan beberapa aksen di eksterior.
Atap plafon karena jarang tersentuh, aku pakai cat Paragon warna putih. Tahukan kalo cat paragon terkenal dengan warna putihnya? semua permukaan asbes dan plafon aku hajar dengan warna putih cat Paragon ini. lumayan juga ngecat plafon pake kuas, hujan cat dan belepotan cat tidak bisa dihindari. Bahkan rasa cat-pun pernah beberapa kali kurasakan.... (gak sengaja catnya nyiprat ke mulut :D )
Kamar anakku jadi sasaran pertama pengecatan, tidak lupa, aku cat dasar dulu dengan wall sealer (base coat/cat dasar) memakai vinilex wall sealer 5180 milik nippon paint. wall sealer ini yang akan membantu menutup pori-pori dinding yang sangat kecil, memperhalus permukaan, meningkatkan daya rekat cat akhir (top coat) ke dinding dan menahan beberapa garam alkali, jamur dll. setelah menunggu sehari, baru aku timpa dengan top coat Super Vinilex warna ungu (Code warnanya Magic Purple).
Cat Super Vinilex ini termasuk cat interior kelas menengah yang hasilnya lebih baik daripada Catylac. Cukup kental, daya sebar sangat baik, daya tutup bagus. Jempolan nih cat untuk kategori cat menengah, puas memakainya. 2 (dua) kali lapis, diding kamar anakku sudah cling warnanya.
Pindah ke kamarku sekarang. Seperti sebelumnya, aku base coat dulu dengan wall sealer. Warna dominan memakai Abu-abu terang cat Vinilex (4241P), sedangkan 1 dinding aku berikan sentuhan warna hijau menggunakan cat Matex Gold milik Nippon Paint juga.
Akhirnya mulai dari ruang keluarga dan dapur telah selesai. Khusus untuk kamar mandi, sebagian diding atas aku cat warna pink terang dengan cat Envitex, nah cat Envitex ini sebenarnya terpaksa, karena malas ke Depo Bangunan untuk membeli cat Nippon Paint, karena kupikir luasan didingnya tidak begitu besar, dan mungkin butuh cuman 1 liter cat, dan ternyata harga cat Envitex yang hampir mendekati harga cat tingkat menengah (catylac, Vinilex) kualitasnya mengecewakan dan jauh dibawah harapan. Daya tutup kurang, daya sebar sedang, 3x lapis masih ngebayang... hedeeeh, gak bakal pake lagi deh. Sebenarnya sudah curiga sejak mau mengaplikasikan cat Envitex ini. Saat dibuka tutup kaleng plastiknya, Hmmmmm..... harum banget, kupikir sih mantab nih cat tembok. kemudian aku coba oleskan cat tsb ke jari telunjuk sambil menunggu kering kurang lebih 15 menitan, aku goser-goser cat yang sudah kering tersebut, sepertinya terlalu banyak filler didalamnya. dan ternyata benar, daya tutup catnya tergolong rendah menurutku.
Untuk Eksterior, aku memakai Nippon Weatherbond dan Jotun Jotashield. Pengalaman memakai cat ini, Daya sebar Nippon Weatherbond lebih baik ketimbang Jotun, daya tutupnya lebih baik sedikit daripada Jotun Jotashield. Dari hasil akhir setelah mengering sempurna, Nippon Weatherbond juga lebih halus. Dari segi harga untuk warna yang sama, juga masih lebih mahal sedikit daripada Jotun punya.
Dan, dengan pengalaman ini, kesimpulan memakai beberapa jenis cat mulai tingkat menengah hingga kelas premium, sepertinya saya lebih memilih Produk dari Nippon Paint dengan berbagai pertimbangan mulai kulitas dan harga. Dan yang paling penting, puas dengan hasil men-dekorasi sendiri rumah meski hanya bermain dengan warna-warna cat tembok, sekaligus lebih tahu kualitas masing-masing cat tembok itu sendiri.
Yang perlu diperhatikan dalam memilih cat tembok adalah, bagaimana daya sebar cat tersebut, daya tutupnya dan terakhir barulah harga menjadi pertimbangan. Karena harga memang tidak lepas dari kualitas cat itu sendiri. Jangan beresiko menggunakan cat murahan, namun hasilnya tidak memuaskan dan ujung-ujungnya juga mengorbankan kepuasan itu sendiri dan bisa jadi harganya jatuh lebih mahal, karena musti minimal 3x lapis untuk mendapatkan daya tutup yang sempurna, itu berarti jumlah catnya juga pasti lebih banyak.
Comments
Dan 1 lg yg buat aq bingung, apakah cat dasar yang digunakan harus sama merk-ny dengan cat finishing-ny, misal pake cat dasar keluaran A maka cat finishing-nya juga pake keluaran A....terima kasih, ditunggu pencerahannya
trus 1 lg, kalo untuk ngatasin retak rambut gmn ya?..(saatny nguli..)
Treatment untuk dinding yang rembes gmn?..soalnya jadi ada bercak/bekas air n cat jadi kaya kapur..
Trus 1 lg..klo ngatasi retak rambut gmn ya?..(saatnya nguli..ora ono tukang)..
suwun
Retak Rambut Juga Terkadang Dalamnya Sampai Ke Beton Jadi Percuma Aja Mas Di Kerok Mending Di Tipisin Aja Mas Pake Plamir Lalu Di Amplas Sampai Tipis Sekali