Motret Jamur dengan Back Lighting

Musim hujan memang sudah tiba, dikala musim seperti ini yang mana tiap hari kondisi cuaca begitu lembab karena guyuran hujan yang hampir tiap hari berkunjung, men-trigger spora-spora jamur untuk tumbuh subur. Melihat fenomena ini yang kebetulan ada di halaman rumah, kucoba explore dikit untuk iseng aja. Pagi tadi saat matahari tertutup awan membuat hari tampak sedikit redup, mencoba memotret jamur-jamur yang sedang tumbuh dengan suburnya.

Kali ini aku coba untuk memotret Jamur dengan Flash lebih tepatnya menempatkan arah sinar Flash dari belakang obyek atau Back light, supaya mendapatkan detail edge dan rim light beserta efek-efek tertentu.

Pertama, shot obyek dengan available light atau dengan kondisi cahaya yang ada mengandalkan cahaya matahari yang terdifuse oleh awan sehingga seperti Softbox alam yang sangat besar, sehingga membuat cahaya menjadi lembut. Pada kondisi ini mendapatkan Speed 1/60s F5.6 ISO 400, lensa 70-210/4-5.6 pada FL lebih dari 180mm handheld (gemeter euy!). Sebenernya ini -2/3 stop, karena pada Nikon D80 menurutku, exposure yang pas antara -2/3 s/d -1/3 stop dari keadaan metering exposure. Dari shot pertama (available light), obyek terlihat lumayan bagus, meski sedikit Under. Tapi detail kurang menurutku, karena batang dari jamur dan tudung jamur kurang memperlihatkan edge yang tegas dan kecenderungan flat dengan backgroundnya.

Agar batang jamur terlihat lebih cling, karena jamurnya kecil dan batangnya memiliki opacity kurang lebih 90-99%, jadi kuputuskan untuk memasang flash membelakangi obyek, dengan setting power 1/64 zoom 50mm, ditriger menggunakan wireless trigger. Pada shot ke dua menggunakan flash, Ambient kucoba pertahankan hampir sama seperti shot pertama, namun dapat dilihat perbedaan dari cahaya yang datang, jamur lebih berdimensi karena ada efek rim light beserta batang-batang dari jamur lebih kentara lagi. Pada dasarnya hasil shot kedua sudah bagus menurutku, tapi aku pengen mengkonsep hasilnya seperti saat sinar matahari menerobos daun-daun hutan yang lebat mengenai obyek.

Kupaksa untuk sedikit membunuh ambient light yang ada, dengan menurunkan -2 stop dari keadaan shot kedua. dan hasilnya seperti ini.

Ok sekian dulu, semoga berkenan.



Comments

Anonymous said…
wahhh..dah muter2 cari blog fotografer baru ketemu sekarang, lam kenal mas...
oia mo nanya dedi kan belum tau ttg tata cara pemotretan dan sekarang mo nanya cannon tpe A590 kira2 bagus ga ya?... trims
Teddy Widhi said…
@dedi : maaf baru bisa membalas comment anda, A590 dibilang bagus ya lumayan mas, ada pengaturan manual juga kok, sehingga meski kamera pocket, bisa dijadikan sarana belajar fotografi untuk pemula juga.

Popular posts from this blog

Jenis Cat Tembok dan Ragam Jenis Brand

Apa itu Aperture atau Diafragma? (Part 1)

Karakteristik Cahaya menggunakan Flash Snoot