Aku telah Menjadi Ayah dari Anakku
Hari minggu pagi hingga sore, aku mengikuti even lomba fotografi di DELL Competition untuk motret 7 model. Acaranya emang seharian, mulai pagi hingga petang, sengaja aku berani pergi seharian karena istri juga akan melahirkan masih kurang lebih 1 bulan lagi. malemnya masih bercanda-canda dengan istri malahan, kurang lebih jam 10-an malem, eh jam 11-an istri ngerasa perutnya tegang dan agak sakit, dikirain cuman tegang biasa seperti biasanya saat si kecil lagi nendang perut. Ternyata sakitnya gak kunjung selesai, dan jam 1 malem malah tambah sakit, aku tawarkan untuk segera pergi ke dokter, mungkin aja akan melahirkan, kataku. Istriku bilang, gak usah dulu, besok pagi aja, kalo sakitnya terusan sampe pagi, baru ke dokter, karena perkiraan lahirnya aja masih 1 bulan lagi.
Waktu terus aja berlalu, sampai jam 3 pagi, dan tiba-tiba air ketuban pecah, langsung kita pada panik, dan segera menelpon taxi untuk pergi ke rumah sakit bersalin. Setelah lebih dari 12 jam berlalu dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, Allah mengijinkan istriku untuk mengantarkan anakku ke dunia ini dari rahimnya. Alhamdulillah, subhanalloh. Aku bersyukur, aku diberikan amanah seorang putri yang mungil.
Masih tidak percaya, setelah hampir 4 jam terakhir menemani istriku menjelang kelahiran Anakku di ruang persalinan, sampai aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, bagaimana kepala anakku keluar dari rahim Ibunya. Gemetar rasanya, dan masih tidak percaya, hingga Allah menjadikan manusia itu benar-benar mukjizat bagiku. Subhanalloh.
Aku hanya bisa mengatakan aku mencintai Istriku dan Anakku "Alya Dewina Maryam Laksono", semoga Allah meridhohi apa-apa yang akan dan telah dilakukan. Amin.
Waktu terus aja berlalu, sampai jam 3 pagi, dan tiba-tiba air ketuban pecah, langsung kita pada panik, dan segera menelpon taxi untuk pergi ke rumah sakit bersalin. Setelah lebih dari 12 jam berlalu dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, Allah mengijinkan istriku untuk mengantarkan anakku ke dunia ini dari rahimnya. Alhamdulillah, subhanalloh. Aku bersyukur, aku diberikan amanah seorang putri yang mungil.
Masih tidak percaya, setelah hampir 4 jam terakhir menemani istriku menjelang kelahiran Anakku di ruang persalinan, sampai aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, bagaimana kepala anakku keluar dari rahim Ibunya. Gemetar rasanya, dan masih tidak percaya, hingga Allah menjadikan manusia itu benar-benar mukjizat bagiku. Subhanalloh.
Aku hanya bisa mengatakan aku mencintai Istriku dan Anakku "Alya Dewina Maryam Laksono", semoga Allah meridhohi apa-apa yang akan dan telah dilakukan. Amin.
Comments